BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 28 Juni 2011

MoMenTuM isRa' mi'RaJ

"Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS Al-Isra' [17]: 1)


Perjalanan Isra dimulai Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram (Makah) ke Masjidil Aqsha (Yerusalem), kemudian dilanjutkan dengan Mikraj yang membawanya naik ke langit menuju Sidratul Muntaha dan kembali lagi ke Makah menjelang terbitnya fajar pada malam itu juga.


Telah diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau naik ke langit, lalu dibukakan baginya pintu-pintu langit sehingga mencapai langit yang ketujuh, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala berbicara kepadanya dan mewajibkan shalat yang lima waktu kepadanya.

Pertama-tama Allah Subhanahu wa Ta’ala mewajibkannya lima puluh kali shalat, namun Nabi kita tidak langsung turun ke bumi, tapi beliau kembali kepadaNya dan minta diringankan, sampai akhirnya hanya lima kali saja tapi pahalanya sama dengan lima puluh kali, karena suatu kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat. Puji dan syukur bagi Allah Ta’ala atas semua nikmatNya.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Ta’ala. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan para sahabatnya. Amma ba’du,



“DUNIA makin menua, namun tetap cantik dan kian mempesona untuk dipandang dan dinikmati…”

Kalimat itu, menurut sebuah riwayat, diucapkan Malaikat Jibril dalam peristiwa Isra Mi’raj. Hal itu dikemukakan ketika menjawab pertanyaan Rasulullah SAW, setelah beliau “diganggu” oleh seorang wanita tua namun tetap menampakkan kejelitaannya. Wanita tua yang menunggang kuda dan berteriak, “Ya Muhammad… Ya Muhammad!”

Kisah itu bisa menjadi “starting point” renungan,
Kisah itu seharusnya mampu menyadarkan,
bahwa sama saja dengan dunia ini......!,makin renta namun kian jelita.

Manusia seakan tidak peduli bahwa dunia ini makin “renta” dan kian dekat pada “kematiannya” (kiamat).

Melalui isra' mi'raj,semoga dapat menjadi muhasabah...!, dan semakin menyadarkan arti pentingnya shalat,ibadah yang mengandung dimensi batin mendalam yang menghubungkan aspek rohaniah manusia dengan Tuhannya.

Manusia dapat menjalin komunikasi langsung dengan Tuhan dalam bentuk pengabdian, penyembahan dari hamba yang lemah tanpa perantara apa pun dan siapa pun. Sejak membaca takbiratul ihram hingga salam, orang yang melaksanakan salat langsung bermunajat kepada Allah.

Segenap puji dipanjatkan ke hadirat-Nya. Berbagai macam doa dimohonkan kepada-Nya, permohonan petunjuk jalan yang lurus, ampunan atas segala kesalahan dan dosa, rahmat dan kasih sayang, sampai keselamatan di dunia dan akhirat, semuanya dilantunkan di hadapan Zat Yang Maha Kuasa.

Seluruh aktivitas tersebut dilakukan sungguh-sungguh, khusuk, dan dihayati dengan segenap keimanan yang memupuk hati nurani manusia untuk selalu ingat kepada Tuhan-Nya dan sekaligus memiliki kekuatan jiwa dalam menangkal segala macam godaan hawa nafsu yang dapat menarik manusia untuk berbuat keburukan, menanamkan benih kebencian kepada-Nya, yang akhirnya akan menjerumuskan manusia ke jurang kenistaan.

Sabtu, 25 Juni 2011

Raker BEM UNIPDU in MemorieZ

bEda TiPis CinTa & bEnCi

“Cintailah apa yang kamu cintai sekedarnya saja, boleh jadi apa yang kamu cintai itu menjadi sesuatu yang paling kamu benci pada suatu hari nanti. Bencilah Sesuatu yang yang kamu benci sekedarnya saja, boleh jadi ia akan menjadi sesuatu yang paling kamu sukai pada suatu hari nanti.”(HR. Tirmidzi)

YAA MUQOLLIBAL QULUUB...TSABBIT QOLBI 'ALA DIINIKA

"Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah, maka sungguh telah sempurna Imannya. "(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi, ia mengatakan hadits hasan)

AL-HUBBU FILLAH, AL-BUGHDU FILLAH